Lagi, sejumlah pertanyaan menarik yang menggelitik, bagaimana sebenarnya praktek riil sang penulis di lapangan, apakah beliau juga menikah dengan didahului oleh prose pranikah yang berliku? atau malah lempeng? :
sekedar ingin tahu….M. Shodiq Mustika dulu nikahnya dengan cara apa??Apakah sesuai dengan cara yang akhi ungkapkan di sini?Jujur, saya ragu-ragu tentang perkataan akhi di halaman-halaman ini.Teman saya nikah dengan ta’aruf, ga pake neko-nekoan didahului soal konsep tanazur segala, sumpah deh, dan kini ia berhasil.Dan apakah Rasulullah menikah dengan cara “pacaran Islami” sesuai konsep yang akhi gembor-gemborkan di sini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar