Selasa, 27 Juli 2010

Anggota DPR Rajin Bolos, Sudah Hal Biasa

Akhir-akhir ini rakyat disajikan kabar maraknya para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang bolos menghadiri sidang paripurna. Menurut pemberitaan, dari jumlah 560 orang anggota DPR yang hadir tak lebih dari setengahnya, itupun hanya dalam catatan absensinya, tetapi orang tak diketahui dimana rimbanya. Tak adanya sangsi tegas terhadap para pembolos bagi anggota DPR mungkin menjadi penyebab utama, tetapi seharusnya mereka punya hati nurani yang jernih, karena ditunjuk sebagai wakil, bukan atasnama dirinya atau partainya.

Memang Bagi sebagian orang tak mudah menghilangkan kebiasan buruk, seperti merokok, ngupil, ngomong gossip atau bahkan bolos. Kebiasaan-kebiasaan yang negativeseperti bolos kerja, bolos sekolah atau mangkir menghadiri rapat-rapat seperti para anggota Dewan Perwakilan (DPR) hampir dapat dipastikan sudah terbentuk sejak lama, sehingga kebiasaan itu akan tetap terulang walaupun dirinya memiliki tanggungjawab yang besar kepada rakyat.

Seharusnya, para anggota DPR yang suka bolos menghadiri rapat paripurna melapor kepada tuannya (rakyat yang member mandat) ada apa bolos, kenapa bisa bolos, apa yang terjadi sehingga seenaknya tak hadir dalam siding paripurna. Laporan alasan bolos sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada rakyat, karena keberadaan dia di parlemen adalah mewakili rakyat, sehingga rakyat berhak mengetahui alasan apa DPR rajin bolos.

Perilaku suka bolos menghadiri sidang paripurna sungguh sangat memprihatinkan karena bisa merusak citra DPR. Apa yang diwacanakan oleh Forum masyarakat pemantau pemilu Indonesia (Formappi) agar para anggota DPR yang rajin bolos diumumkan ke public sepertinya layak untuk kita dukung. LSM ini bahkan menilai sikap DPR sekarang lebih parah tingkat kemalasanya dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Kalau sikap bolos para anggota DPR tak pernah mengalami perubahan tentu public merasa bertanya, masih layakkah mereka yang suka bolos duduk diparlemen dan mengatasnamakan wakil rakyat. Rakyat butuh action nyata dari para wakilnya yang dipercaya diperlemen, bukan wakil yang waton suloyo kepada setiap perbedaan pendapat yang berkembang di masyarakat.

Sikap bolos para anggota DPR jelas-jelas sikap yang melecehkan rakyat, karena kapasitas orang yang ditunjuk untuk mewakili seharusnya patuh terhadap tuannya (rakyat), bukan seenaknya saja. Mungkin rakyat perlu mengurangi gaji para anggota DPR sebagai konskwensi seringnya bolos dalam sidang paripurna. Kalau memang para anggota DPR yang suka bolos bersikap kesatria mundur saja jadi anggota DPR, karena masih banyak orang serius untuk menjadi wakil rakyat di parlemen.

http://myzone.okezone.com/index.php/content/read/2010/07/21/9/2726/anggota-dpr-rajin-bolos-sudah-hal-biasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar